Laman

22 Januari 2013

Jagat

Sudah 2 hari ini, kata Jagat merasuk dalam benak saya. Bermacam padanan Jagat, beserta yang melekat antaranya (dimuka maupun dibelakang), besar, kecil, kuno, hidup, hingga abstrak tak mampu mengurangi keingintahuan saya untuk mengerti, mengapa kata Jagat maha dahsyat.

Dulu, Ibu pernah berpesan, pantangan keluarga untuk tidak memakan daging kerbau jagat. Tak pernah jelas apa alasan diantara waktu dulu. Saya percaya Ibu sebenarnya hanya merawikan kembali pesan Ayah dari Kakek dan Moyang. Tak pernah jelas akibat yang akan menimpa jika pantangan dilanggar sadar atau tidak. Tak pernah terurai korban dan dampak sebagai kias pengingat. Maaf, jika hingga kini saya selalu bertanya, "Apa ini daging kerbau jagat ?"ketika hidangan daging kerbau tersaji. Tak ada maksud membatasi diri, saya hanya sekedar menurutkan pantangan yang tak pernah saya mengerti.

Jagat juga berarti semesta bagi beberapa bahasa. Jagat berarti lurik luntur (mungkin albino?) pada beberapa makhluk. Luas tak terhingga tentu saja akan menjadi pemahaman turunan untuknya. Jagat seakan mewaliki berbagai besar yang tak terhingga besar nya. Mewakili sesuatu yang tak terjangkau. Saya tidak sedang mengingat proses pembentukan namun saya sedang mengingat penggunaan kata Jagat dalam kehidupan.