Laman

07 Februari 2012

Kecepatan

Ketika saya mendatangi bengkel langganan tadi siang, ada satu pertanyaan menggelitik dilontarkan awak bengkel,"Apa mau ditambah kecepatannya, Pak". Jujur saya kaget tak paham makna pertanyaan dan maksud tujuannya. Dengan tampang dan tongkrongan pas-pasan begini, ditambah kualitas tatapan mata yang terus menurun, tentu saja saya bukan kategori penikmat kecepatan tinggi dalam berkendara. Saya seringkali bahkan menerima lirikan tajam dari para penumpang ketika angka spedometer mulai melewati 60 km/jam setiap pagi.

Tak jelas sebab musabab nya si Abang bengkel bertanya kian. "Kenapa harus ditambah," sambar saya untuk menutupi keterkejutan dan (sebersit) bangga karena dianggap bagian dari para jago jalanan. Si Abang dengan bersemangat menjelaskan panjang lebar, dimulai dari kelayakan kendaraan, keuntungan yang akan saya dapatkan, hingga beraneka jenis alat dan bahan penambah kecepatan. Beberapa bisa saya pahami karena menggunakan bahasa sehari-hari namun lebih banyak hanya mampu saya nikmati dengan menganga selain karena istilah yang entah menggunakan kosakata planet antah berantah hingga denging kuping tak tertahan karena tarikan urat leher si Abang yang berlebihan. Si Abang terkesan tak kenal lelah, masih terus bersemangat hingga tak terasa tangan saya ditarik nya untuk menunjukan beberapa kendaraan lain yang telah mengalami perubahan penambahan kecepatannya. Waduh, harus segera dihentikan agaknya rayuan pulau seribunya si Abang, selain berbahaya dari sisi mata (pencaharian khususnya) juga tentu berbahaya dari ancaman jalan raya. "Maaf Bang, saya sedang tidak punya uang," kelit saya untuk menghindari rayuan berkepanjangan dan ketersinggungan tak menyenangkan. Syukurlah, si Abang bijak bestari mampu memaklumi.

Kecepatan tentu saja wujud keinginan untuk segera mencapai tujuan. Penambahan kecepatan mutlak terjadi dalam berbagai epik kehidupan kita dengan berbagai moda antaran. Maaf, jangan menganggap saya tidak sabaran. Saya seperti juga anda tentu saja ingin bersegara dalam banyak hal. Tak mungkin kalau hanya menggandalkan kecepatan 1 untuk menuju tujuan selain akan merusakan sang moda tentu saja akan memakan waktu tak terhingga untuk tiba. Kabarnya (ketika saya masih paham tentang fisika), kecepatan itu adalah jarak yang dibagi dengan waktu. Jarak tentu saja berkait paut dengan tujuan. Kalau waktu (mungkin) tergantung jenis penentu yang anda miliki.

Saya sedang membayangkan sebuah tujuan yang saat ini ramai dibicarakan oleh para politisi, meraih jabatan. Saya sedang membayangkan, alangkah rumitnya menghitung kecepatan untuk meraih jabatan ketika waktunya berubah tak menentu. Alangkah rumitnya menghitung kecepatan ketika jarak menggunakan kata-kata jauh tak tertempuh. Tak terasa saya tergelak, berapa pun kecepatan yang dipergunakan tentu ujung tak pernah tersentuh. Kalau begitu, mungkin saran si Abang tukang bengkel perlu dipertimbangkan, menambah tuas kecepatan. Dalam politik mungkin berupa cara untuk menambahnya mulai dari terus menggugat, menyerang (terbuka ataupun tertutup) dengan kekuatan sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga, hingga menambah tenaga dengan mengundang mantan lawan untuk menunjukan seolah-olah kita telah berubah dan berbaik sangka. Tak ada yang salah dengan berupa cara karena bertujuan mempercepat perwujudan tujuan. Kata seorang teman, tinggal pengendalian yang kuat maka semua sumberdaya akan bermanfaat. Kecepatan kini bukan lagi hasil pembagian namun kecepatan menjadi bilangan utama. Berapa banyak, berapa kali, hingga berapa harganya.

Jadi tak perlu bersedih hati, bermuram durja, ataupun kecewa karena penambahan kecepatan yang terjadi (atau pun kecewa karena anda tak menjadi pilihan untuk pencapaian tujuan itu). Apapun bentuk, jenis, dan sumber kecepatan yang ditambahkan bertujuan mulia demi kemaslahatan dan kebaikan semua. Agar tujuan perubahan yang dijanjikan tak perlu menunggu waktu lama. Agar anda dan saya tidak lagi menjadi bagian dari para penggerutu namun akan menjadi penikmat. Agar keturunan kita menjadi bangsa yang mumpuni dalam berbagai ruang dan waktu. Dan jika anda nanti berkeberatan akan upaya menambah kecepatan, juga jangan marah karena sekarang giliran moda tertentu yang perlu diperkuat nanti tentu tiba giliran anda.

Oh ya, sebelum saya lupa. Ada satu hal yang tadi juga disampaikan si Abang bengkel. Kalau pun anda jadi menambah kecepatan dengan jenis dan cara apapun, pastikan anda tetap melaju di jalur dan lajur yang disediakan karena jika tidak penambahan kecepatan hanya akan mempercepat pertemuan anda dengan sang penentu.